Sabtu, 28 Maret 2015

Home » , » Perbedaan Ganja Dulu dan Sekarang

Perbedaan Ganja Dulu dan Sekarang



ag03s.blogspot.com - Ganja yang tersedia saat ini mungkin jauh lebih kuat daripada ganja dari masa lalu. Studi terbaru ganja menunjukkan bahwa Tetrahydrocannabinol (THC), komponen psikoaktif dalam ganja, setidaknya mencapai 30 persen. "Sebaliknya, kandungan THC ganja masa lalu lebih rendah 10 persen," kata Andy LaFrate, penulis utama yang juga direktur di Charas Scientif--lembaga pengujian ganja bersertifikat--seperti dikutip dari Live Science.

Pada saat yang sama, LaFreta dan rekan-rekan penelitiannya juga menemukan kandungan cannabidiol (CBD), yang bersifat penyembut, di dalam ganja masa kini. Padahal, tidak semua tumbuhan mengandung senyawa ini.

Tim peneliti menemukan dua fakta tersebut saat sedang menyelidiki potensi CBD untuk obat skizofrenia, Huntington dan Alzheimer. Sayangnya, CBD dalam tingkat rendah tak efektf mengobati ketiga penyakit itu. "Sama sekali tidak dapat dijadikan obat," kata Anthony Fabrizio, pakar kimia ganja di Terra Tech Corp, sebuah perusahaan pertanian di California yang berfokus pada pertanian lokal dan ganja medis.

Memang beberapa kandungan dalam ganja dapat dijadikan obat. Menurut Fabrizio, kandungan tersebut bersinergi satu sama lain.

LaFrate mengatakan, meski para pengguna dapat menggunakan berbagai strain ganja, tapi tiap strain memiliki kandungan THC dan CBD berbeda. Jumlah absolut CBD, kata dia, akan berubah tergantung kekuatan dan potensi tanaman. Akibatnya, tidak banyak perbedaan saat menggunakan satu varietas ganja, meski banyak orang mengklaim mengalami fly saat mengisap selinting marijuana.

Sebaliknya, Fabrizio mengatakan, senyawa lain juga mempengaruhi berbagai sensasi saat merokok ganja. Salah satu senyawa tersebut disebut terpene--senyawa yang bertanggungjawab atas bau yang unik.

Saat menganalisis sampel ganja, LaFrate juga menemukan jejak jamur dan kontaminasi lain seperti logam berat dan butana, suatu senyawa untuk membuat ekstrak ganja. Masih belum jelas tingkat keamanan zat tersebut. Penelitian baru ini dipresetasikan dalam pertemuan tahunan National Meeting & Exposition of the American Chemical Society ke-249.
Sumber : tempo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar