Jendela Informasi Nusantara - Jendela Informasi Dunia - Berbagi Apa Saja dalam Indahnya Berbagi
Sabtu, 31 Mei 2014
Home »
News
»
YLKI: Cadbury Harus Klarifikasi Kandungan Cokelatnya di Indonesia
Dunia Informasi – Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta produsen Cadbury untuk mengklarifikasi kandungan cokelat produksinya yang dijual di Indonesia saat ini.
Hal tersebut, menyusul keterangan resmi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bahwa salah satu produk cokelat Cadbury, Cadbury Milk Hazelnut yang diproduksi di Malaysia, mengandung minyak babi.
Ketua Pengurus Harian YLKI Sudaryatmo menilai, klarifikasi tersebut penting untuk memastikan bahwa produk yang dijual di Indonesia bukan produk yang sama. "Kalau sama, kita minta produsen menarik produknya," ujarnya, kepada VIVAnews, Jumat 30 Mei 2014.
Sudaryatmo pun mengatakan BPOM juga harus transparan mengenai hasil penelitiannya terhadap produk tersebut, sehingga masyarakat mendapatkan informasi secara utuh mengenai hal tersebut.
"Kami juga minta perusahaan ritel untuk lebih selektif mengenai distribusinya, karena ini kan penyalurannya melalui mereka," tambahnya.
Ke depan, dia mendesak agar produsen mencantumkan informasi halal atau tidak dalam produk kemasan yang mereka lempar ke pasar, khususnya Indonesia. Meskipun saat ini, Pemerintah Indonesia belum mewajibkan sertifikasi halal tersebut.
Di sisi lain, Pemerintah sebagai regulator harus bertindak tegas apabila ada pelanggaran yang dilakuan produsen cokelat tersebut, agar hal ini tidak terulang kembali di kemudian hari.
"Sekarang kan lagi pendalaman, apakah ada sertifikasi halal atau tidak. Kalau ada itu dari mana, jangan-jangan karena dikasih duit saja sertifikasi halal bisa keluar," tambahnya.
Sebelumnya, Ketua Komite Dewan Fatwa Nasional Malaysia Abdul Shukor Husin mengatakan cokelat produk Cadbury yang sebelumnya dinyatakan mengandung minyak DNA babi (porcine), masih aman untuk dikonsumsi.
Abdul menyebut peristiwa ini termasuk ke dalam kategori Umum al-Balwa yang berarti suatu masalah yang menyebar luas dan sulit untuk dihindari. (ita)
© VIVA.co.id
YLKI: Cadbury Harus Klarifikasi Kandungan Cokelatnya di Indonesia
Dunia Informasi – Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta produsen Cadbury untuk mengklarifikasi kandungan cokelat produksinya yang dijual di Indonesia saat ini.
Hal tersebut, menyusul keterangan resmi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bahwa salah satu produk cokelat Cadbury, Cadbury Milk Hazelnut yang diproduksi di Malaysia, mengandung minyak babi.
Ketua Pengurus Harian YLKI Sudaryatmo menilai, klarifikasi tersebut penting untuk memastikan bahwa produk yang dijual di Indonesia bukan produk yang sama. "Kalau sama, kita minta produsen menarik produknya," ujarnya, kepada VIVAnews, Jumat 30 Mei 2014.
Sudaryatmo pun mengatakan BPOM juga harus transparan mengenai hasil penelitiannya terhadap produk tersebut, sehingga masyarakat mendapatkan informasi secara utuh mengenai hal tersebut.
"Kami juga minta perusahaan ritel untuk lebih selektif mengenai distribusinya, karena ini kan penyalurannya melalui mereka," tambahnya.
Ke depan, dia mendesak agar produsen mencantumkan informasi halal atau tidak dalam produk kemasan yang mereka lempar ke pasar, khususnya Indonesia. Meskipun saat ini, Pemerintah Indonesia belum mewajibkan sertifikasi halal tersebut.
Di sisi lain, Pemerintah sebagai regulator harus bertindak tegas apabila ada pelanggaran yang dilakuan produsen cokelat tersebut, agar hal ini tidak terulang kembali di kemudian hari.
"Sekarang kan lagi pendalaman, apakah ada sertifikasi halal atau tidak. Kalau ada itu dari mana, jangan-jangan karena dikasih duit saja sertifikasi halal bisa keluar," tambahnya.
Sebelumnya, Ketua Komite Dewan Fatwa Nasional Malaysia Abdul Shukor Husin mengatakan cokelat produk Cadbury yang sebelumnya dinyatakan mengandung minyak DNA babi (porcine), masih aman untuk dikonsumsi.
Abdul menyebut peristiwa ini termasuk ke dalam kategori Umum al-Balwa yang berarti suatu masalah yang menyebar luas dan sulit untuk dihindari. (ita)
© VIVA.co.id
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar