Jendela Informasi Nusantara - Jendela Informasi Dunia - Berbagi Apa Saja dalam Indahnya Berbagi
Kamis, 25 Juni 2015
Home »
News
,
Teknologi
»
Jalan Raya di Malaysia Awet, karena Aspal Dicampur Karet
ag03s.blogspot.com - Pemerintah Malaysia rupanya memiliki cara unik dalam hal pembangunan jalan. Tak seperti negara kebanyakan, Negeri Jiran itu menggunakan karet sebagai bahan campuran aspal di jalan raya.
Menurut Menteri Pekerjaan Umum Malaysia, Fadillah Yusof, jalanan bercampur karet ini dipilih karena dianggap dapat menghemat biaya, lebih awet, serta tahan lama.
Karet itu, kata dia, nantinya akan dibulatkan kecil-kecil seukuran cangkir untuk selanjutnya dicampur dan disebar merata ke dalam aspal.
"Perhitungan itu didasarkan pada penggunaan karet seismik pada struktur bangunan yang dapat menyerap guncangan, terlebih adanya ancaman gempa di Malaysia," ujar Yusof seperti dilansir Reuters, Kamis 25 Juni 2015.
Sementara itu, menurut Menteri Komoditas Malaysia, Douglas Uggah Embas, untuk mendukung rencana tersebut, dibutuhkan karet sebanyak 4,2 ton pada setiap kilometernya. Berdasarkan kalkulasi, pemerintah butuh 10 persen karet dari total produksi Malaysia pertahun sebanyak 710 ribu ton.
"Targetnya menggunakan 10 persen dari produksi karet Malaysia untuk tujuan ini. Kami berharap tahun ini ada kelebihan pasokan, agar dapat mengurangi tekanan biaya," kata Embas.
sumber viva
Jalan Raya di Malaysia Awet, karena Aspal Dicampur Karet
ag03s.blogspot.com - Pemerintah Malaysia rupanya memiliki cara unik dalam hal pembangunan jalan. Tak seperti negara kebanyakan, Negeri Jiran itu menggunakan karet sebagai bahan campuran aspal di jalan raya.
Menurut Menteri Pekerjaan Umum Malaysia, Fadillah Yusof, jalanan bercampur karet ini dipilih karena dianggap dapat menghemat biaya, lebih awet, serta tahan lama.
Karet itu, kata dia, nantinya akan dibulatkan kecil-kecil seukuran cangkir untuk selanjutnya dicampur dan disebar merata ke dalam aspal.
"Perhitungan itu didasarkan pada penggunaan karet seismik pada struktur bangunan yang dapat menyerap guncangan, terlebih adanya ancaman gempa di Malaysia," ujar Yusof seperti dilansir Reuters, Kamis 25 Juni 2015.
Sementara itu, menurut Menteri Komoditas Malaysia, Douglas Uggah Embas, untuk mendukung rencana tersebut, dibutuhkan karet sebanyak 4,2 ton pada setiap kilometernya. Berdasarkan kalkulasi, pemerintah butuh 10 persen karet dari total produksi Malaysia pertahun sebanyak 710 ribu ton.
"Targetnya menggunakan 10 persen dari produksi karet Malaysia untuk tujuan ini. Kami berharap tahun ini ada kelebihan pasokan, agar dapat mengurangi tekanan biaya," kata Embas.
sumber viva
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar