Teknologi Alternatif untuk Dak Rumah Bertingkat
Ternyata banyak cara
membuat dak lantai pada rumah bertingkat selain menggunakan cara cor
konvensional yang cenderung boros kayu untuk bekesting, menghabiskan lebih
banyak besi dan kawat bendrat, memerlukan waktu lama dalam pengerjaannya yang
pada ujungnya akan meningkatkan biaya pembuatan lantai dak secara keseluruhan.
Penggunaan material
keraton atau keramik komposit beton terbukti lebih efisien dengan beberapa
keuntungan:
1. Tidak memerlukan
begesting atau papan cor.
Bisa menghemat uang untuk beli papan cor, seperti kita ketahui papan cor yang sudah kita gunakan tidak bisa lagi dimanfaatkan sehingga akan terbuang percuma. Pada pemasangan dak lantai keraton papan cor hanya diperlukan pada kolom yang di pinggir saja. Kita juga tidak memerlukan triplek lagi karena adukan otomatis tertampung pada ruang antara satu lonjoran keraton dengan yang lainnya. Sangat efisien dari segi biaya.
Bisa menghemat uang untuk beli papan cor, seperti kita ketahui papan cor yang sudah kita gunakan tidak bisa lagi dimanfaatkan sehingga akan terbuang percuma. Pada pemasangan dak lantai keraton papan cor hanya diperlukan pada kolom yang di pinggir saja. Kita juga tidak memerlukan triplek lagi karena adukan otomatis tertampung pada ruang antara satu lonjoran keraton dengan yang lainnya. Sangat efisien dari segi biaya.
2. Tidak memerlukan
tiang penyangga, atau memerlukan hanya sedikit penyangga pada bentangan 3-4
meter pada awal pemasangan untuk menahan lendutan awal. Berbeda dengan metode
cor konvensional yang memerlukan banyak papan penyangga sehingga ruang di
bawahnya akan penuh dengan kayu, akibatnya pengerjaan dinding bawah menjadi
tertunda dan kayu bekas penyangga menjadi terbuang percuma.
3. Waktu pengerjaan
lebih singkat.
Karena tidak perlu menganyam besi tulangan maka waktu yang dibutuhkan untuk mempersiapkan lantai dak juga menjadi lebih singkat. Waktu yang dibutuhkan hanya 1/4 dari waktu yang dibutuhkan untuk membut lantai dak dengan metode konvensional. Kalau metode konvensional perlu 1 bulan maka lantai keraton cukup 1 minggu saja.
Karena tidak perlu menganyam besi tulangan maka waktu yang dibutuhkan untuk mempersiapkan lantai dak juga menjadi lebih singkat. Waktu yang dibutuhkan hanya 1/4 dari waktu yang dibutuhkan untuk membut lantai dak dengan metode konvensional. Kalau metode konvensional perlu 1 bulan maka lantai keraton cukup 1 minggu saja.
3. Hemat tenaga
kerja
Waktu pengerjaan yang singkat membawa dampak positif berkurangnya tenaga kerja yang akhirnya menghemat biaya pengerjaan.
Waktu pengerjaan yang singkat membawa dampak positif berkurangnya tenaga kerja yang akhirnya menghemat biaya pengerjaan.
4. Tidak memerlukan
alat bantu untuk mengangkat lonjoran keraton
Karena materialnya berongga maka lonjoran keraton lebih ringan sehingga tidak perlu alat bantu untuk mengangkatnya, cukup diangkat oleh dua orang pekerja.
Karena materialnya berongga maka lonjoran keraton lebih ringan sehingga tidak perlu alat bantu untuk mengangkatnya, cukup diangkat oleh dua orang pekerja.
5. Material Lebih
ringan
Bobot mati lantai keraton berkisar antara 180-225 Kg per meter persegi karena bahannya berongga, bandingkan dengan cor biasa yang beratnya mencapai 300 Kg per meter perseginya.
Bobot mati lantai keraton berkisar antara 180-225 Kg per meter persegi karena bahannya berongga, bandingkan dengan cor biasa yang beratnya mencapai 300 Kg per meter perseginya.
Kekuatan lantai dak
keraton sudah diujicoba di laboratorium dan telah mendapatkan sertifikasi yang
sama dengan beton konvensional sehingga pasti aman.
Apabila anda
berencana meningkat rumah bisa melirik lantai keraton ini, lebih hemat tenaga
dan uang dengan hasil kekuatan lantai yang sama dengan lantai cor konvensional.
Perbandingan harga dengan cor convensional berapa ya?
BalasHapusthankss ilmunya bang, sangat membantu dalam pengerjaan tugas saya
BalasHapus